Kamis, 02 Juni 2011

PROPOSAL PTK KELAS IV Bahasa Indonesia


PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Ruang lingkup standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kemampuan berbahasa meliputi sub aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks non sastra dan kemampuan bersastra melalui subaspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis yang berkaitan dengan teks-teks sastra.
Salah satu standar kompetensi dari mata pelajaran bahasa Indonesia yang harus dikembangkan melalui pembelajaran di Sekolah Dasar menyangkut sub aspek menulis adalah menulis pantun. Standar kompetensi yang diharapkan tercapai adalah  mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Secara spesifik kompentensi dasar dari standar kompetensi tersebut adalah membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun  (Puskur : 2006).
Namun demikian berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis terhadap siswa-siswi kelas IV SDN 1 Perampuan Kecamatan Labuapi para siswa pada umumnya kurang tertarik pada pelajaran menulis pantun. Hal ini dibuktikan dengan rerata hasil ulangan bahasa Indonesia semester I, nilai siswa kelas  IV SDN 1 Perampuan khususnya pada kompetensi menulis pantun  menunjukkan baru 9 orang (sekitar 22,5%) dari 40 orang siswa yang berhasil sisanya 31 orang siswa (sekitar 77,5%) belum berhasil. Faktor penyebab rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa  yaitu dari diri siswa sendiri diantaranya :  1) siswa kurang berminat dalam menulis pantun karena menganggap menulis  itu sulit, 2) kurangnya motivasi dan keterampilan menulis pada diri siswa, 3) Banyak siswa yang mengeluh dalam menulis pantun dengan teknik konvensional yaitu diberi penjelasan materi yang kemudian diikuti dengan kegiatan  menulis pantun di dalam kelas. Faktor guru,  guru enggan memberikan pelajaran menulis pantun karena sering  tidak mendapat respon positif dari siswa. Hal ini disebabkan guru kurang memberi motivasi kepada siswa. Sehingga, siswa kurang mendapat pelatihan dalam menulis pantun, guru kurang vareatif dalam penggunaan metode pembelajaran, penguasaan strategi pembelajaran masih kurang.
Berdasarkan uraian  di atas  guru diharapkan pandai mengelola kelas agar kegiatan proses belajar-mengajar dapat tercapai sesuai dengan tujuan. Untuk itu, perlu digunakan pendekatan, strategi, metode dan teknik atau model pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu untuk memperbaiki kemampuan menulis pantun peneliti akan menggunakan strategi permainan dalam hal ini permainan kalimat berantai. Dipilihnya strategi permainan dalam pembelajaran menulis pantun karena dengan permainan siswa akan merasa senang sehingga pembelajaran akan bermakna. Demikian juga halnya dengan permainan kalimat berantai, guru dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih menarik dan memungkinkan seluruh siswa terlibat aktif pada saat proses pembelajaran. Kapita Selekta (2007 : 175-176). Atas dasar itu penulis tertarik untuk melakukan  penelitian tindakan kelas dengan judul, Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Perampuan Kecamatan Labuapi dengan menggunakan permainan  kalimat berantai.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah ”Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Perampuan Kecamatan Labuapi dengan menggunakan permainan  kalimat berantai ?”

C.  Pembatasan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan:
1.    Penggunaan strategi permainan kalimat berantai untuk meningkatkan kemampuan menulis pantun.
2.    Penelitian tindakan ini dilakukan pada siswa kelas kelas IV semester II SD Negeri 1 Perampuan Kecamatan Labuapi.

D.  Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas tujuan penelitian ini adalah          mengupayakan  peningkatan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri 1 Perampuan Kecamatan Labuapi melalui optimalisasi penggunaan strategi  permainan  kalimat berantai.
E.  Manfaat Penelitian
             Manfaat teoritisnya adalah usaha memperbaiki mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi belajar-mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis pantun.Secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat:

Bagi Siswa:
1.         Meningkatkan keterampilan menulis
2.         Mengembangkan kreativitas siswa untuk aktif, dan berfikir kritis.
3.         Meningkatkan gairah dan kesungguhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pada pembelajaran menulis.

Bagi Guru:
  1. Meningkatkan pengetahuan serta pengalaman guru tentang penggunaan permainan kalimat berantai dalam pembelajaran keterampilan menulis.
  2. Memotivasi guru dalam menggunakan berbagai strategi pembelajaran.
3.      Bahan pertimbangan dan informasi dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai, efektif dan eisien dalam pembelajaran.
  1. Meningkatkan keprofesionalan guru dalam pembelajaran.

Bagi Sekolah:
1.   Iklim belajar dan pembelajaran menjadi lebih baik dan variatif.
2.   Kualitas lulusan akan meningkat.

F.   Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman istilah yang digunakan dalam judul penelitian dan pertanyaan penelitian, perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut:
1.    Keterampilan menulis adalah keterampilan seseorang untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, emosi, dan dalam bahasa tulis.
2.    Pantun adalah karya sastra lama (karya sastra melayu) yang masih   berkembang sampai saat ini yang terdiri dari empat baris dalam satu bait bersajak ab-ab/aa-aa, baris pertama dan kedua disebut sampiran, baris ketiga dan keempat disebut isi.
3.    Permainan kalimat  berantai adalah permainan menulis pantun dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang dalam setiap kelompok yang mempunyai tugas masing-masing yang saling melengkapi sesuai dengan syarat-syarat pantun.
G.  PEMECAHAN MASALAH
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka dalam penelitian ini peneliti  akan mengoptimalkan penggunaan strategi permainan kaliamt berantai dengan langkah-langkah sbb :
  1. Guru membagi kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari empat orang siswa.
  2. Guru mengajukan sebuah contoh pantun, kemudian dari contoh tersebut guru melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa dimana respon/jawaban siswa atas pertanyaan tersebut akan menggiring mereka untuk menemukan sendiri syarat-syarat  dalam membuat  sebuah pantun.
  3. Guru menjelaskan aturan permainan kalimat berantai dalam membuat pantun dengan tema yang sudah ditentukan sebagai berikut, siswa nomor 1 dan nomor 2 bertugas membuat baris pertama dan kedua (sampiran pantun), sedangkan siswa nomor 3 dan nomor 4 membuat baris ketiga dan keempat (isi pantun) .
  4. Siswa secara berkelompok menyelesaikan lembar kerja yang telah disediakan berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan guru sebelumnya. Setiap kelompok masing-masing membuat dua pantun.
5.      Siswa ditugaskan mempresentasikan hasil kelompoknya .
6.      Kelompok yang  menyelesaikan tugas yang lebih dahulu dengan memenuhi syarat-syarat pantun itulah yang jadi juara.
 ( bersambung........................)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar